SeputarIndonesia.tv || Mojokerto - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati meminta agar setiap desa di Bumi Majapahit memiliki peta bencana di wilayahnya untuk memitigasi terjadinya bencana alam di wilayah masing-masing.
Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Mojokerto Selasa (2/7/2024), itu disampaikan Bupati Ikfina, ketika menggelar sosialisasi informasi dan pelaporan kejadian bencana dan kebakaran.
Pelaksanaan sosialisasi yang bertujuan memberikan layanan informasi kebencanaan kepada masyarakat tersebut, juga dihadiri Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo'i Afrida, 50 Kepala Desa rawan bencana, camat, dan relawan.
Dalam kegiatan yang diinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto itu juga diserahkan banner informasi terkait nomor darurat dan alur informasi darurat kebencanaan kepada setiap desa rawan bencana.
"Saya berharap 50 desa ini nanti punya peta, karena kalau kita Kabupaten punya peta desa rawan bencana dan bencananya jenis apa. Maka saya minta tolong desa juga punya peta untuk bencana di wilayahnya masing-masing dan dilakukan mitigasi termasuk juga nanti pelaporan informasi dan juga pelaporan membutuhkan bantuan baik melalui aplikasi SIMONA, call center 112 dan WA dari BPBD," ujarnya.
Selain itu, pentingnya setiap desa memiliki peta bencana juga untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, musim kemarau ke depan sangat berpotensi menimbulkan bencana kebakaran dan kekeringan air.
Sehingga, Ia menilai, masyarakat harus mengenal berbagai potensi bencana diwilayahnya dan berupaya untuk mengurangi risiko terjadinya bencana alam.
"Bencana ini kan sama sekali tidak bisa kita mengelakkan, tetapi yang bisa kita lakukan adalah mitigasi, sehingga risikonya bisa dikurangi dan dampaknya juga bisa kita minimalkan," bebernya.
"Termasuk harus dipetakan di tempat Anda itu titik-titik yang mudah terbakar, istilahnya bisa diperhitungkan dan dipetakan titik-titik mana yang kira-kira kalau terjadi percikan api yang akan bisa membesar dengan cepat apinya," imbuhnya.
Bupati Ikfina juga berpesan agar banner informasi dan pelaporan terjadinya bencana dapat disebar di berbagai tempat yang mudah dilihat masyarakat.
"Kalau perlu nanti disimulasikan pada kegiatan dan ditanyakan, setidak-tidaknya tokoh-tokoh masyarakat, ketua RT dan tokoh-tokoh dilingkup kecil di desa Anda paham alur dari pelaporan sistem informasi dan pelaporan terkait dengan bencana tersebut," pintanya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD kabupaten Mojokerto Yo'i Afrida mengharapkan, diadakan sosialisasi ini dapat menambah wawasan setiap desa dalam menanggulangi bencana alam.
"Diharapkan agar masyarakat dengan cepat melapor kejadian bencana maupun kebakaran untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas atau kemampuan demi mengurangi risiko bencana," harapnya.
Editor : Red
COMMENTS