SeputarIndonesia.tv || Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK merespons pernyataan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menyebut polusi yang dihasilkan mobil listrik lebih besar dibandingkan kendaraan umum berbahan bakar minyak.
Dirjen Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Relianto mengaku, pihaknya punya metodologi khusus untuk meriset perbandingan polusi yang dihasilkan mobil bensin dan mobil listrik.
"Jadi kita punya metodologi untuk menghitung dampak lingkungan produk atau jasa melalui life cycle adjustment. Kita sudah punya studi yang membandingkan penggunaan kendaraan lisrik dan tidak menggunakan listrik," ujar Sigit melalui program Tech a Look yang tayang di CNBC, dikutip Jumat (12/5).
Melalui metodologi itu, pihaknya bisa melihat dampak-dampak yang dihasilkan dua jenis kendaraan tersebut, yakni dampak deplesi atau pengurangan sumber daya mineral dan batu bara, dampak gas rumah kaca, dampak penggunaan bahan bakar dan dampak penghematan dana untuk infrastruktur.
"Semuanya membuktikan bahwa kendaraan listrik lebih bagus dari bahan bakar bensin," ungkapnya.
Lebih jauh, Sigit menuturkan, pada 2010 lalu ada studi yang membandingkan mobil listrik dan mobil bensin untuk menghitung polusi yang dihasilkan dalam hitungan jarak. Hasilnya, mobil listrik 37 persen lebih rendah emisi. Sementara tiga tahun setelahnya, ada studi terkait yang pengukurannya lebih detail.
Saat itu, mobil bensin dan mobil listrik digunakan sejauh 200 kilometer untuk menempuh jalanan perkotaan. Menurut dia, mobil listrik 80 persen lebih efisien dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.
"Tapi memang ada catatan 30-50 persen dari beban kendaraan listrik masih terpusat di baterainya," tegasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menilai, subsidi mobil listrik bukan menjadi solusi dalam mengatasi persoalan polusi udara di Indonesia. Sebab, kata dia, emisi karbon per kapita yang dihasilkan mobil listrik lebih besar dibandingkan kendaraan umum berbahan bakar minyak (BBM).
"Kalau kita hitung apalagi ini contoh ketika sampai kepada mobil listrik, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilo meter sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak," kata Anies Baswedan,pungkasnya.
Penulis : Adi
COMMENTS