Seputarindonesia.tv || Surabaya - Ketua umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar, meminta kepada Presiden RI, Menkopolhukam RI, Kemenkeu RI, BPK dan KPK, untuk segera turun tangan terhadap kinerja Bea Cukai yang ada di Jawa Timur.
Dikarenakan dalam menjalankan tugas tidak profesional dan tidak mempunyai komitmen dalam memberantas maraknya Perusahaan Rokok Ilegal dan Maraknya Peredaran Rokok Ilegal di Jawa timur.
Karna menurut kami, maraknya Perusahaan Rokok Ilegal, khususnya yang ada di Madura dan Malang adalah bentuk ketidakprofesionalan Bea Cukai Jawa timur yang dimana tidak berani mengambil langkah tegas untuk menutup perusahaan rokok ilegal tersebut.
Padahal keberadaan perusahaan rokok ilegal tersebut sangat merugikan negara yang dimana berdasarkan hasil penelitian dan kajian dari lembaga yang membidanginya, negara dirugikan 50 T pertahun dan dimana peredaran rokok ilegal di Indonesia sudah menyentuh angka 28%.
"Maka dari itu kami meminta kepada Presiden RI, Menkopolhukam RI, Kemenkeu RI, BPK dan KPK untuk segera mengirim tim untuk membongkar Kebobrokan dan ketidakprofesionalan Bea Cukai yang ada di Jawa Timur,"sebut saja Baihaki Akbar, Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia, Kamis (18/5/2023).
Lanjut kata Baihaki, kami bersama organisasi gabungan juga sudah berkomitmen untuk terus menyuarakan kebobrokan dan ketidak profesional kinerja Bea Cukai yang ada di Jawa Timur. Dan kami juga berkomitmen untuk terus turun aksi demo besar-besaran selama satu bulan penuh.
Dan kami juga meminta kepada Presiden RI, Menkopolhukam RI, Kemenkeu RI untuk segera mencopot seluruh pejabat utama yang ada di Kanwil Bea Cukai Jatim 1, seluruh pejabat utama kantor Bea Cukai Sidoarjo, seluruh pejabat utama kantor Bea Cukai Madura dan seluruh pejabat utama kantor Bea Cukai Malang.
"Karna menurut kami pejabat-pejabat utama tersebut tidak amanah dan tidak profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,"pungkas Baihaki Akbar.
Redaktur: Bai.
COMMENTS