"Kalian merupakan diplomat Kabupaten Lamongan yang akan membawa nama Lamongan. Namun yang lebih penting kalian adalah investasi sumber daya manusia Lamongan yang akan berkontribusi dalam membangun Lamongan ke depan," tutur Pak Yes.
Pasalnya, Kabupaten Lamongan memiliki potensi besar untuk mengembangkan seluruh sektor. Dua sektor yang mendominasi adalah pertanian, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 30% dan sektor perdagangan dengan PDRB sebesar 20%. Potensi tersebut membutuhkan sinergi bersama generasi muda untuk melanjutkan pengelolaannya.
Untuk menunjang hal tersebut, Pemkab Lamongan memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya melalui program prioritas pendidikan terintegrasi dan gratis (Perintis).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Munif Syarif, saat menjadi narasumber kegiatan sarasehan beasiswa Perintis, mengatakan program Perintis bertujuan untuk memberikan kemudahan akses anak-anak di Kabupaten Lamongan untuk memperoleh pendidikan yang layak.
"Jadi Perintis itu bukan hanya beasiswa untuk siswa, melainkan program yang merangkul kompetensi guru, menunjang sarana dan prasarana sekolah. Tujuannya ialah menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan melahirkan generasi yang unggul," jelasnya.
Ketua Umum Fornasmala yang baru saja dilantik, As'at Khoirul Annas mengatakan program kerja Fornasmala ke depan ialah menuntaskan ragam tantangan. Di antaranya perubahan iklim, arus globalisasi yang cepat informasi yang cepat. Penuntasannya akan dilakukan bersinergi untuk menguatkan masyarakat mulai dari tingkat terkecil, yakni desa.
Editor : Red
COMMENTS