Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa permasalahan utama di Desa Tumpakrejo adalah limbah minyak jelantah yang menumpuk di rumah-rumah warga. Minyak jelantah tersebut sering dibuang sembarangan, mencemari lingkungan dan menimbulkan permasalahan kesehatan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kelompok KKN 75 FISIP UB memunculkan inovasi berupa pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi limbah rumah tangga dan menciptakan peluang ekonomi bagi warga setempat.
Mahasiswa KKN mengadakan penyuluhan kepada seluruh ibu-ibu di Desa Tumpakrejo mengenai bahaya dan manfaat minyak jelantah. Selain itu, mahasiswa juga memberikan praktik pembuatan lilin aromaterapi.
Para mahasiswa menunjukkan proses pembuatan lilin mulai dari penyaringan minyak jelantah hingga pendinginan. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan lilin mudah didapatkan di Desa Tumpakrejo, seperti minyak jelantah, bleaching earth, parafin, stearin, krayon, essential oil, sumbu, dan gelas kaca.
Antusiasme ibu-ibu sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka memperhatikan seksama penjelasan dan praktik yang diberikan oleh mahasiswa.
"Program ini sangat menarik dan hasilnya dapat dipasarkan untuk menambah penghasilan ibu-ibu di Desa Tumpakrejo," ujar Winarmi, Kader PKK Pokja Satu, Selasa (30/7/2024).
Program pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam pengurangan limbah rumah tangga. Selain itu, program ini juga memberikan dampak ekonomi bagi warga setempat, karena memberikan peluang usaha baru yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu di Desa Tumpakrejo.
Editor : Red
COMMENTS