Simulasi pemilu ini merupakan bentuk dari tugas proyek mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada materi Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diharapkan agar siswa – siswi dapat mengerti dan memahami sistem dari salah satu contoh jenis demokrasi langsung.
“Harapannya anak – anak mengetahui bahwa mereka sebagai warga negara memiliki hak untuk ikut menentukan arah kebijakan negaranya, walaupun di usianya saat ini mereka belum bisa mengikuti pemilu," Ujar Ustadz Daniar Wahyu P SPd.
Di dalam simulasi, benar – benar membawa kesan yang menyenangkan bagi tiap – tiap anak. Mulai dari adanya 2 pasangan calon presiden dan calon presiden, sesi pembacaan visi misi, sesi debat, sesi pencoblosan hingga sesi voting semuanya dilakukan sesuai dengan prosedur yang sama seperti yang sebenarnya.
“Ya saya senang sekali, mereka terlihat menikmati pembelajaran. Semoga dengan ini mereka dapat memahami materi sekaligus sistem demokrasi negaranya,” ucap guru mata Pelajaran PPKn tersebut.
“Simulasi pemilu hari ini sangat seru, terutama ketika sesi debat berlangsung. Ketika beradu opini tiba – tiba salah satu kandidat menanggapi opini dengan candaan dan membuat kandidat lawan terdiam, itu sangat iconic dan menghibur,” pungkas salah seorang siswa kelas 9 Eka Nur Safitri.
Penulis: Florence Melodia
COMMENTS